Dampak Abrasi Sungai, Ratusan Hektar Sawah Milik Warga Tapango Tidak Tergarap Selama 3 Tahun

Polewali Mandar_Kerusakan akibat abrasi sungai di Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berdampak besar pada lahan pertanian.

Selama tiga tahun terakhir, ratusan hektar sawah tidak tergarap, membuat para petani kehilangan sumber penghidupan.

Bacaan Lainnya

Irigasi Siparappe, yang sebelumnya menopang produktivitas sawah, kini rusak parah dan belum ada upaya perbaikan dari pemerintah.

Kondisi ini mengundang perhatian serius dari Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Irfan Pahri Putra, yang mendesak Pemkab Polman segera mengambil tindakan.

“Ini sudah tiga tahun! Tanpa irigasi, sawah yang seharusnya produktif malah tak bisa digarap. Ini bukan hanya soal lahan, tapi soal kesejahteraan ratusan Kepala Keluarga yang kini kehilangan sumber penghidupan,” ungkap Irfan saat mengunjungi lokasi, Senin (28/10/2024).

Legislator Fraksi Golkar itu menilai bahwa lambannya respons pemerintah daerah bukan hanya berimbas pada infrastruktur, tapi juga mengancam ketahanan pangan lokal.

Ia berharap perbaikan irigasi ini dapat segera dilaksanakan agar sawah yang terlantar bisa kembali produktif, membantu masyarakat Tapango untuk mendapatkan kembali mata pencaharian mereka.

Dengan adanya masalah abrasi ini, akses antar desa juga terganggu, membuat situasi semakin kompleks. Warga berharap desakan ini bisa mendorong langkah cepat dari pemerintah untuk mengatasi dampak abrasi, memulihkan irigasi, serta menghidupkan kembali produktivitas sawah di Tapango(*).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *