Dinsos Polman Pertemukan Ridwan dan Bapaknya Setelah 28 Tahun Terpisah

Moment pertemuan Ridwan dan Bapaknya setelah 28 tahun terpisah, dibantu Dinas Sosial atas dukungan Bupati Polman.

Polewali Mandar,— Seorang pemuda bernama Ridwan (28), akhirnya dipertemukan kembali dengan bapak kandungnya setelah terpisah selama 28 Tahun, berpisah sejak bayi.

Ridwan diketahui hidup terlantar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Selama bertahun-tahun, ia mengandalkan belas kasihan warga setempat untuk bertahan hidup, terlebih setelah terserang penyakit rematik yang membuatnya tak lagi mampu bekerja.

Kisah pilu Ridwan mencuat setelah Dinas Sosial Nunukan menghubungi Dinas Sosial Polman. Saat itu, Ridwan hanya mengaku berasal dari Mandar dan sempat menyebutkan nama kampung asal orang tuanya di Desa Lemba Lembang.

Berbekal informasi itu, tim Dinsos Polman langsung bergerak cepat. Setelah penelusuran intensif, mereka akhirnya berhasil menemukan sang ayah, M. Darif, yang memang berdomisili di desa yang sama.

“Alhamdulillah, hari ini Ridwan bisa kembali bertemu dengan bapaknya setelah 28 tahun terpisah. Semua ini berkat komunikasi dan kerja sama yang baik antara Dinsos Nunukan dan Polman,” ungkap Kepala Dinas Sosial Polman, Azwar Jasin, di ruang kerja Bupati Polman, Senin (26/5/2025).

Dinsos Nunukan hanya mengantar Ridwan hingga ke Parepare. Selanjutnya, atas arahan langsung dari Bupati Polman H. Samsul Mahmud, tim Dinsos Polman menjemput Ridwan dan membawanya pulang ke kampung halaman.

Ridwan memeluk Bapaknya dengan isak tangis.

Momen pertemuan Ridwan dan bapaknya berlangsung penuh haru. Bupati Samsul Mahmud yang turut menyaksikan proses reunifikasi itu menyebutnya sebagai bentuk nyata hadirnya negara dalam melindungi warganya.

“Ini adalah momen kemanusiaan yang luar biasa. Setelah 28 tahun, seorang anak akhirnya kembali ke pelukan keluarganya. Saya apresiasi gerak cepat dari Dinsos. Ini pengingat pentingnya peran pemerintah untuk selalu hadir bagi rakyatnya, di manapun mereka berada,” kata Samsul.

Tak hanya itu, Bupati juga menginstruksikan agar Ridwan segera mendapatkan perawatan medis. Ia turut memberikan bantuan pribadi berupa uang tunai untuk membantu kebutuhan Ridwan dan ayahnya dalam masa pemulihan ini.

Kini, Ridwan berada di tengah keluarganya. Bapaknya, M. Darif, menyatakan kesiapannya untuk merawat sang anak yang tengah dalam kondisi lemah akibat penyakit yang dideritanya.

Darif mengaku terakhir melihat Ridwan saat usianya masih 10 bulan. Ia terpaksa meninggalkan sang anak karena harus bekerja ke Malaysia demi mencukupi kebutuhan hidup.

“Saya menikah dengan perempuan asal Maros, lalu hidup berpindah-pindah. Ridwan ditinggal waktu masih bayi. Setelah itu, tidak pernah ada kabar apa pun. Bahkan ibunya pun sempat ragu, masih hidup atau tidak anak kami itu,” ungkapnya lirih.

Upaya mencari Ridwan sempat dilakukan kakak kandungnya setelah lulus SMA, namun tidak membuahkan hasil. Kini, setelah penantian panjang, luka itu perlahan mulai terobati.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *