Abrasi Pantai Mampie Kian Parah, Irfan Pahri Desak Pemerintah Segera Bertindak

Polewali Mandar_Kehidupan warga pesisir Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, semakin terancam akibat abrasi yang terus mengikis daratan setiap tahunnya.

Kondisi ini telah berdampak langsung pada mata pencaharian masyarakat, yang sebagian besar bergantung pada sektor perikanan dan perkebunan.

Bacaan Lainnya

Daratan Tergerus, Kehidupan Warga Terancam Intrusi air laut akibat abrasi tidak hanya mempersempit daratan, tetapi juga mencemari sumber air bersih, memaksa warga membeli air dengan biaya tinggi.

Selain itu, lahan perkebunan mulai tak produktif akibat kandungan garam yang meningkat, mengurangi hasil panen secara signifikan.

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Irfan Pahri, dari Partai Golkar, turut mengecam lambannya penanganan pemerintah terhadap masalah ini.

“Abrasi yang terus terjadi di Mampie bukan lagi sekadar isu lingkungan, tetapi ancaman serius bagi kehidupan masyarakat. Pemerintah tidak boleh tinggal diam!” tegasnya.

Irfan menilai, tanpa langkah konkret seperti pembangunan tanggul pemecah ombak dan mitigasi dampak abrasi, Mampie berisiko menghadapi krisis yang lebih besar, termasuk meningkatnya angka kemiskinan.

“Jika dibiarkan, kita tidak hanya kehilangan daratan tetapi juga mengancam keberlanjutan ekonomi masyarakat. Pemerintah wajib memberikan solusi jangka panjang,” katanya.

Warga berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tanggul dan program mitigasi lainnya. Dengan perlindungan yang memadai, masyarakat percaya wilayah Mampie dapat bertahan dari ancaman abrasi yang semakin parah.

“Langkah nyata pemerintah akan memberikan harapan baru bagi warga Mampie, sekaligus memastikan mereka dapat tetap tinggal dan melanjutkan kehidupan di kampung halaman mereka,” pungkas Irfan Pahri.

Kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk segera bertindak. Masa depan Mampie kini berada di tangan keputusan dan tindakan yang akan diambil dalam waktu dekat.

Muh. Yusri, tokoh pemuda setempat yang akrab disapa Yusri Mampie, mengungkapkan bahwa setiap tahun daratan Mampie berkurang hingga 10 meter.

“Daerah yang sudah memiliki batu gajah sebagai pemecah ombak relatif aman, tetapi sebagian besar pantai belum terlindungi,” ujar Yusri.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan dengan membangun tanggul pemecah ombak di sepanjang pantai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *