Kemunculan Satwa Liar Meningkat di Musim Hujan, Damkar Polman Perketat Kesiapsiagaan

POLEWALI MANDAR, — Kemunculan satwa liar di area permukiman kembali terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Petugas Regu C UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengevakuasi seekor ular hitam yang muncul di Pondok Pesantren Al-Jariyah, Patampanua, Kecamatan Matakali, Sabtu (29/11/2025).

Laporan diterima sekitar pukul 11.41 Wita. Setiba di lokasi, petugas melakukan penyisiran dan mengevakuasi ular tersebut tanpa menimbulkan kepanikan di lingkungan pesantren. Proses evakuasi dinyatakan selesai beberapa saat kemudian.

Kepala UPTD Damkar Polman, Imran, mengatakan laporan kemunculan satwa liar, khususnya ular, cenderung meningkat pada periode akhir tahun.

Lanjutnya, Curah hujan ekstrem membuat habitat alami terganggu sehingga satwa mencari tempat yang lebih aman dan kering.

“Cuaca ekstrem mendorong satwa masuk ke pekarangan rumah, gudang, hingga lingkungan pesantren. Kami imbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika membutuhkan bantuan,” kata Imran.

Berdasarkan data Kemendagri, BNPB, dan BMKG, Indonesia tengah memasuki puncak musim hujan November 2025 hingga Februari 2026, dengan 99 persen kejadian bencana didominasi hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, tanah longsor, serta perpindahan satwa liar ke area permukiman.

Sejumlah daerah termasuk Sulawesi Barat telah menggelar apel kesiapsiagaan untuk mengantisipasi risiko bencana. Pemerintah pusat juga meminta pemerintah daerah:
1. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat
2. Mengaktifkan posko kebencanaan
3. Memastikan layanan darurat mudah diakses warga

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Damkar Polman memperkuat kesiapsiagaan personel di seluruh pos, yakni Pos Matakali, Wonomulyo, Campalagian, dan Tinambung.

Imran menegaskan, Damkar bukan hanya menangani kebakaran, melainkan juga berbagai kedaruratan publik seperti evakuasi hewan liar, penanganan bahan berbahaya, pertolongan kecelakaan, hingga membantu warga terdampak banjir.

“Simpan nomor Damkar di tempat yang mudah diakses. Respons cepat sering kali menentukan keselamatan,” ujarnya.

Menurut Imran, akhir tahun merupakan periode rawan. Selain risiko korsleting listrik akibat cuaca lembap, intensitas hujan tinggi juga memungkinkan satwa berbisa masuk ke rumah warga.

“Membersihkan halaman, menutup celah rumah, memastikan drainase lancar, dan tidak menumpuk sampah bisa mengurangi risiko,” ucapnya.

Damkar Polman memastikan tetap siaga 24 jam setiap hari dan meminta masyarakat segera melapor jika menemukan:
• Satwa liar seperti ular, biawak, atau tawon
• Kebakaran rumah maupun lahan
• Potensi korsleting
• Kondisi darurat lainnya

“Keselamatan warga adalah prioritas kami,” kata Imran.

Laporan: Humas UPTD Damkar Polman

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *