POLMAN — Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar lintas sektor berhasil menjaring 16 pasangan bukan suami istri di sejumlah penginapan, hotel, dan kos-kosan.
Diantara yang diamankan terdapat pelajar, mahasiswa, IRT, PSK, serta janda, termasuk anak di bawah umur pada Rabu (26/11/2025) malam hingga Kamis dini hari.
Operasi yang berlangsung mulai pukul 20.00 Wita hingga 02.30 Wita itu melibatkan tim gabungan Satpol PP Polman, Dinas Sosial, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta para lurah dari empat kelurahan sasaran, yaitu Madatte, Takatidung, Lantora, dan Polewali.
Saat menyisir penginapan dan kos-kosan, petugas mendapati sejumlah pasangan muda-mudi yang tidak memiliki hubungan suami istri. Beberapa di antaranya mengaku berasal dari berbagai daerah, seperti Takalar, Maros, Mamasa, serta warga setempat Polewali Mandar.
Dalam operasi tersebut, petugas juga menemukan barang bukti berupa kondom bekas pakai dan tissue antiseptik magic power yang diduga digunakan para pasangan yang terjaring.
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Polman, A. Sumarni, mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan asesmen sosial terhadap seluruh individu yang terjaring.
“Asesmen ini dilakukan untuk menentukan bentuk intervensi yang tepat, sesuai arahan Kepala Dinas Sosial. Kami ingin memastikan penanganan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dinas Sosial Polman menyiapkan beberapa langkah lanjutan untuk penanganan para warga yang terjaring, antara lain:
• Pengecekan data melalui DTSEN untuk memetakan kebutuhan intervensi sosial.
• Pengusulan melalui Program Rehabilitasi Sosial Bimbingan Sosial Tuna Susila (UPSK TS) di bawah koordinasi Dinas Sosial Provinsi Sulbar.
• Layanan keterampilan dan vokasional berbasis residensial melalui Sentra Nipotowe Palu, UPT Kementerian Sosial.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mereka mendapatkan pembinaan sosial dan mengurangi risiko terjadinya kasus serupa di kemudian hari.
