POLEWALI MANDAR, – Siswa-siswi sekolah dasar asal Kabupaten Polewali Mandar menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025, yang digelarBalai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (5/11/2025).
Festival ini menjadi sarana penting dalam pelestarian bahasa daerah, termasuk bahasa Mandar, melalui berbagai cabang lomba seperti komedi tunggal, mendongeng, pidato, hingga penulisan cerpen.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polewali Mandar, sejumlah peserta tampil memukau dan berhasil menyabet juara di berbagai kategori. Mereka adalah:
1. Muh. Ali, siswa SDN 064 Kampung Tulu, meraih Juara I Komedi Tunggal Putra.
2. Salva Sahira, siswi SDN 065 Bala, dinobatkan sebagai Juara I Komedi Tunggal Putri.
3. Fihira Sakila dari SDN 020 Rea Barat, meraih Juara I Menulis Cerpen Putri.
4. Muh. Fiqri Haikal dari SDN 066 Pekkabata, memperoleh Juara II Mendongeng Putra.
5. Nur Rahmawati, siswi SDN 064 Kampung Tulu, meraih Juara II Mendongeng Putri.
6. M. Albani, siswa SDN 010 Palece, menempati posisi Juara II Pidato Putra.
7. Aysha Jahzara Syardila Putri, siswi SDN 064 Kampung Tulu, juga berhasil meraih Juara II Pidato Putri.
Sebelum mengikuti lomba, para peserta dilepas secara resmi oleh Wakil Bupati Polewali Mandar Hj. Andi Nursami MP, didampingi Kepala Disdikbud A. Rajab dan Kabid Kebudayaan Marendeng.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada para peserta serta menekankan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya Mandar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polewali Mandar, A. Rajab, menyebut bahwa pelestarian bahasa ibu merupakan upaya penting dalam memperkuat karakter dan kebanggaan generasi muda terhadap daerahnya.
“Melalui ajang seperti FTBI ini, kita menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap bahasa dan budaya Mandar,” ujar Rajab.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan dan pelestarian bahasa daerah di Kabupaten Polewali Mandar terus membuahkan hasil. Semangat para pelajar diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus menjaga bahasa dan budaya Mandar di tengah arus modernisasi.
(Rls)






