Polewali Mandar, — Kasus perusakan usaha rental PlayStation (PS) di Kecamatan, Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar (Polman) kini tengah diselidiki aparat kepolisian.
Pemilik usaha Zul Muhaemin yang menjadi korban berharap pelaku segera terungkap, setelah kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp80 juta.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu dini hari Usai terjadinya penganiayaan yang berujung tewasnya pria bernama Amran didepan lokasi PS Sabtu Malam sekitar pukul 21.30 Wita (27/9) lalu.
Pemilik usaha Zul mengaku, sebelum kejadian perusakan, ia telah menutup tempat usahanya sekitar pukul 00.30 Wita dalam kondisi aman.
“Saya kunci rapat pintunya, matikan lampu dan komputer. Semua aman waktu saya tinggalkan,” ujarnya saat ditemui, Minggu (12/10/2025).
Lanjutnya, Namun keesokan paginya, sekitar pukul 07.00 Wita, sang istri membangunkannya setelah menerima kiriman video dari teman yang memperlihatkan kondisi pintu rental sudah terbuka dan isi di dalamnya berantakan.
“Saya suruh adik ipar untuk cek ke sana, tapi jangan masuk dulu. Setelah dikonfirmasi benar rusak, saya langsung melapor ke Polres,” katanya.
Dari hasil pendataan, korban mencatat kerugian mencapai Rp80 juta, terdiri dari delapan unit televisi LED berbagai ukuran, dua monitor, serta sejumlah perlengkapan seperti kulkas, karpet, dan peralatan pendukung lainnya.
Polisi juga telah mengamankan rekaman CCTV dari lokasi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Perusakan ini sempat dikaitkan dengan kasus penikaman yang terjadi tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Saya pendatang dari Makassar, kerja di perusahaan swasta di Wonomulyo. Usaha PS ini murni untuk menambah penghasilan keluarga. Saya tidak tahu-menahu soal penikaman itu karena waktu kejadian saya dirumah,” tegasnya.
Ia juga mengaku sempat mendengar kabar di media sosial yang mengaitkan istrinya dengan kasus tersebut karena sama-sama berasal dari Buttu Dakka. Namun ia menilai hal itu hanya kesalahpahaman.
“Istri saya orang Buttu Dakka, kami tidak ada hubungan dengan korban sementara pelaku ada hubungan keluarga dengan istri saya. Mungkin orang salah sangka karena lokasi kejadian dekat tempat usaha kami,” ujarnya.
Korban berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku perusakan agar masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil, merasa lebih aman dan terlindungi.
“Saya berharap polisi bisa cepat mengusut kasus ini. Supaya para pelaku usaha seperti kami tidak takut lagi membuka usaha dan bisa mencari nafkah dengan tenang,” tutupnya.