Desak Kepastian Hukum, Aliansi Masyarakat Passairang Aksi di Polres Polman

POLEWALI MANDAR – Ketidakpastian hukum dan lambannya respons Polres Polewali Mandar dalam menangani laporan dugaan kesaksian palsu mendorong masyarakat Passairang turun ke jalan.

Aliansi Masyarakat Passairang menggelar aksi demonstrasi dan menyatakan sikap dalam bentuk deklarasi serta audiensi resmi dengan pihak kepolisian di Mapolres Polman, Kamis (7/8/2025).

Mereka menilai, Polres Polman telah mengabaikan laporan warga terkait kesaksian palsu yang telah dilayangkan sejak Januari 2025, namun hingga Agustus, belum ada kepastian hukum.

“Tingkah Polres secara jelas dan tanpa rasa malu meremukkan praktik dan nilai-nilai kepolisian,” Tegasnya.

Aliansi menilai kepolisian telah menjauh dari fungsinya sebagai pelindung masyarakat dan kini hanya menjadi alat kekuasaan.

Warga juga menyampaikan bahwa sikap acuh dan lambannya penyelesaian laporan menjadi bentuk pembiaran terhadap pelanggaran hukum.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa laporan yang masuk sejak Januari hingga Agustus tak kunjung mendapat SP2HP, apalagi penyelesaian hukum yang jelas.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kanit Resum Satreskrim Polres Polman menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa 12 orang saksi. Namun, hingga kini belum ada kesimpulan karena masih menunggu keterangan ahli dari Universitas Muslim Indonesia (UMI).

“Kami sudah menyurat ke UMI untuk meminta pemeriksaan ahli, sebagai dasar penanganan laporan Pak Haris agar bisa memberikan kepastian hukum,” jelas Kanit.

.Ia juga menegaskan bahwa dalam waktu dua minggu ke depan, pihaknya akan memberikan kepastian hukum atas laporan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *