Disidak DPRD Polman, Direktur RS Hajjah Andi Depu Sampaikan Evaluasi Pelayanan dan Sarana

Ketua DPRD Polman bersama Wakil Ketua DPRD Polman, Ketua Komisi IV Agus Pranoto dan Anggota DPRD Polman Ilham bersama Direktur RS Hajjah Andi Depu Polewali.

POLEWALI, – RSUD Hajjah Andi Depu Polewali Mandar mendapat kunjungan kerja dari DPRD Kabupaten Polman dalam rangka fungsi pengawasan terhadap pelayanan publik di sektor kesehatan.

Dalam kunjungan tersebut, pihak rumah sakit memaparkan kondisi terkini fasilitas dan pelayanan yang tersedia, termasuk sejumlah keterbatasan di ruang perawatan kelas III yang menjadi sorotan pihak DPRD Polman.

Sebagai rumah sakit rujukan utama di Sulawesi Barat, RSUD Hj. Andi Depu terus berupaya melakukan pembenahan, meski masih terdapat tantangan di beberapa unit pelayanan.

Pihak manajemen menyebut perbaikan sarana, seperti penambahan pendingin ruangan di kelas III, kini tengah dalam tahap evaluasi sebagai bagian dari peningkatan mutu layanan kesehatan.

DPRD menyoroti sejumlah aspek penting yang masih perlu ditingkatkan, seperti kondisi ruang Unit Gawat Darurat (UGD), fasilitas toilet, dan kenyamanan pasien di ruang perawatan kelas III.

“Kami datang untuk melihat langsung seperti apa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, serta mengecek kondisi sarana dan prasarana yang ada. Sebagai rumah sakit terbesar di Sulbar, tentu kami berharap semua layanan berjalan sesuai standar,” ujar Ketua DPRD Polman Fahri Fadly.

Para legislator berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi agenda formalitas, melainkan mendorong langkah nyata dalam perbaikan layanan.

“Rumah sakit ini tidak hanya melayani warga Polewali Mandar, tetapi juga dari Mamasa, Majene, bahkan dari seluruh wilayah Sulawesi Barat. Jadi, pelayanan dan kenyamanan pasien harus benar-benar menjadi prioritas,” tambah legislator tersebut.

Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Hajjah Andi Depu, dr. Anita Umar, menjelaskan bahwa ruang Mawar merupakan ruang perawatan kelas III yang saat ini masih menggunakan kipas angin sebagai pendingin ruangan.

OMenurutnya, pemasangan AC sudah masuk dalam rencana peningkatan kenyamanan pasien, namun masih menunggu proses penataan ulang beberapa ruangan perawatan.

“Memang saat ini di ruang Mawar belum ada AC, karena itu memang kelas III. Tapi ke depan kami berencana untuk memasang AC sebagai bagian dari peningkatan kenyamanan pasien,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap rencana tersebut.

“Kami sedang menata ulang beberapa ruangan perawatan, jadi pemasangan AC di ruang Mawar masih akan kami sesuaikan dengan perubahan yang direncanakan. Kami tentu berharap dukungan semua pihak,” kata Anita.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *