Diksar Sandeq Polman Lintasi Tiga Kabupaten di Dua Provinsi

Peserta dan panitia Pendidikan Dasar (Diksar) ke-9 Komunitas Pencinta Alam Sandeq Polman foto bersama sebelum memulai Ekpedisi Lintas tiga Kabupaten dan dua Provinsi.

POLMAN — Komunitas Pecinta Alam Sandeq kembali menggelar kegiatan Pendidikan Dasar (Diksar) dengan menjelajahi jalur yang membentang melintasi tiga kabupaten dan dua provinsi.

kegiatan Pendidikan Dasar Angkatan ke-9 yang melintasi tiga kabupaten dan dua provinsi bukan sekadar pendakian biasa, tetapi sebuah proses pembentukan karakter, pencarian jati diri, dan pengenalan terhadap alam sebagai sahabat sejati manusia.

Pembina sekaligus Pendiri Pecinta Alam Sandeq Polman, Yunus, menegaskan bahwa seluruh kegiatan telah melalui prosedur resmi, mulai dari persiapan administrasi hingga teknis lapangan.

“Indoor sudah, outdoor sudah. Surat kesehatan, izin orang tua, izin dari Kesbangpol, termasuk pemberitahuan resmi ke pemerintah desa dan kecamatan di titik-titik yang dilalui, semuanya telah kami penuhi,” jelas Yunus usai melepas peserta Diksar di lapangan Basket, Manding, Rabu (28/5/2025).

Lanjut, Ekspedisi ini akan menempuh jarak sekitar 15 kilometer selama lima hari empat malam, dimulai dari Desa Matande di Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, melewati Bakaru, Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan, hingga berakhir di Indorannuang, Desa Kunyi, Kabupaten Polman.

Lebih dari sekadar pendidikan fisik, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi lingkungan. Memperkenalkan destinasi wisata yang dilalui, Menurutnya, ekspedisi ini juga membawa misi promosi daerah.

“Kami tidak hanya melatih mental dan fisik, tetapi juga membentuk kesadaran ekologis. Saat musim buah, misalnya, kami biasakan peserta membawa biji-bijian seperti durian atau mangga untuk ditebar sebagai bagian dari aksi penghijauan,” ungkap Yunus

“Wilayah-wilayah yang kami lalui memiliki potensi luar biasa. Kami ingin generasi muda mengenal dan mencintai tanahnya sendiri,” tambahnya.

Komunitas Samdai Pecinta Alam selama ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan lingkungan, seperti peringatan Hari Bumi, kegiatan kemerdekaan 17 Agustus, hingga edukasi konservasi alam.

Yunus berharap kegiatan ini menjadi medium tumbuhnya generasi tangguh yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Ditempat sama, Ketua Umum Pencinta Alam Sandeq Polman, Ilham, menjelaskan bahwa rute sepanjang 15 kilometer ini bukan jalur baru bagi komunitasnya.

“Kami sudah melalui jalur ini sejak tahun 2005. Jalur ini cukup menantang karena melintasi wilayah pegunungan dan perbatasan antar provinsi,” ujarnya.

Pendidikan dasar kali ini diikuti delapan peserta yang akan menempuh perjalanan selama lima hari dan empat malam. Seluruh peserta telah menjalani persiapan intensif selama dua bulan terakhir.

“Latihan fisik, pemberian materi indoor, wawancara psikologis, semua sudah kami siapkan secara matang,” tutup Ilham.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *