DP2KBP3A Polman Dorong Gerakan 2.000 Orangtua Asuh, Dukung 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Polman

POLEWALI MANDAR — Dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Polman, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Polewali Mandar meluncurkan gerakan pencegahan stunting yang menyasar langsung masyarakat desa.

Program ini merupakan bagian dari penguatan Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemenduk Bangga) melalui pendekatan partisipatif dan inovatif dalam pembangunan keluarga berkualitas.

Kegiatan pelatihan yang digelar di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang diikuti puluhan kader dari seluruh desa di wilayah tersebut. Mereka diberikan pembekalan serta penguatan kapasitas untuk mendampingi keluarga berisiko stunting di tingkat akar rumput, Senin (19/5/2025)

Kepala DP2KBP3A Polman, drg. Sri Harni Patandiana, menegaskan bahwa penguatan sinergi lintas sektor menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.

“Langkah kita bukan sekadar memberi edukasi, tapi mendorong partisipasi nyata dari masyarakat. Target kami menghadirkan 2.000 orangtua asuh yang peduli dan siap mendampingi anak-anak berisiko stunting di lingkungan mereka,” ujarnya.

Gerakan Orangtua Asuh menjadi salah satu strategi unggulan Pemkab Polman dalam membangun keterlibatan sosial yang lebih luas, terutama dalam mendukung keluarga kurang mampu melalui pemenuhan gizi, akses layanan kesehatan, serta pendampingan psikososial.

Program ini sejalan dengan inisiatif nasional Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang diluncurkan oleh BKKBN, dengan target menjangkau satu juta anak Indonesia.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting nasional masih berada di angka 21,5 persen, menjadikan upaya kolaboratif seperti ini sangat krusial.

DP2KBP3A berharap program ini menjadi gerakan kolektif yang berdampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang di Polewali Mandar.

“Luar biasa. Tinggal kita matangkan dan lanjutkan dukungan dari semua pihak,” pungkas drg. Sri Harni.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *