POLEWALI – Direktur RSUD Andi Depu Polewali, dr. Anita Umar, menemui massa aksi yang menggelar demonstrasi lanjutan, menuntut kejelasan atas meninggalnya pasien bernama Ibu Bina usai keluar dari rumah sakit tersebut, Kamis (2/5/2025).
Dalam pertemuan terbuka itu, Direktur RS Hajjah Andi Depu dr. Anita menyambangi langsung Massa Aski dan menegaskan bahwa seluruh proses penanganan pasien telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) medis.
“Pasien masuk dalam kondisi gangguan berat, dengan diagnosa kerusakan hati permanen. Selama dirawat 15 hari, tim dokter menangani sesuai prosedur dan tidak ada indikasi penelantaran,” kata dr. Anita didepan massa aksi.
Ia menjelaskan, Ibu Mina dirujuk dari Puskesmas Sumarorong dan masuk IGD pada 8 April 2025. Penanganan dilakukan oleh tim yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam dan bedah. Pasien disebut menunjukkan perbaikan kondisi sebelum akhirnya dipulangkan pada 23 April.
“Pasien sudah bisa berjalan, berbicara, bahkan sudah lepas oksigen dua hari sebelum pulang. Edukasi juga diberikan kepada keluarga, dan pemulangan atas persetujuan dokter,” imbuhnya.
Sementara itu, massa aksi yang tergabung dalam Jaringan Organisasi Loyal (JOL) menyatakan aksi ini bukan soal administrasi semata, melainkan kemanusiaan.
Mereka menyoroti minimnya komunikasi pihak RS dengan keluarga pasien, serta keberadaan alat medis yang masih tertanam saat pasien meninggal.
“Kami ingin transparansi. Ini bukan sekadar persoalan kertas, ini menyangkut nyawa dan rasa tanggung jawab,” ujar salah satu orator aksi.
Menanggapi hal itu, dr. Anita kembali menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah siap membantu mencabut alat medis, namun pembatalan datang dari pihak keluarga sendiri.
“Sudah dikomunikasikan, bahkan sudah disiapkan formalin ketika diminta. Tapi semua kemudian dibatalkan. Kami juga tidak bisa bertindak sepihak tanpa persetujuan,” tegasnya.
Setelah memberikan penjelasan ke massa aksi JOL, dr. Anita bersama Humas RS Hajjah Andi Depu Sapriadi dan Kepala Ruang Perawatan yang menangani Pasien saat itu kembali kedalam RS.
Kendati kemudian, Massa aksi memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan berencana menggelar aksi lanjutan jika tidak ada penyelesaian yang memuaskan.