Polman_Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Pemkab Polman) semakin intensif dalam menangani kasus stunting dengan mengedepankan pendekatan humanis dan kolaborasi lintas sektor.
Program-program inovatif, seperti “Ibu Asu” dan “Bapak Asu,” menjadi terobosan baru yang melibatkan masyarakat untuk mendampingi anak-anak berisiko stunting.
Penjabat Bupati Polman, Muhammad Hamzih, menjelaskan bahwa program ini telah melibatkan sekitar 1.400 tenaga pendukung yang berperan memastikan kebutuhan gizi anak-anak terpenuhi.
“Kami ingin anak-anak Polman memiliki masa depan yang sehat dan berkualitas. Inovasi ini adalah wujud komitmen pemerintah daerah dalam menekan angka stunting,” ujar Hamzih ke awak media, Selasa (21/1/2025).
Selain memberikan bantuan materi, Pemkab Polman fokus pada edukasi orang tua terkait pola asuh dan pemenuhan gizi. Program ini dilaksanakan melalui interaksi langsung dengan keluarga anak stunting, memberikan panduan tentang konsumsi makanan bergizi seperti telur, sayuran, dan tomat.
Pemantauan kesehatan anak dilakukan secara intensif dengan laporan harian melalui WhatsApp yang mencakup pola makan dan aktivitas anak. Strategi ini bertujuan memastikan setiap progres dapat terpantau secara real-time.
Asisten I Pemkab Polman, Agusniah Hasan Sulur, menegaskan pentingnya edukasi sebagai pondasi program.
“Edukasi ini memberi pemahaman kepada orang tua agar mandiri dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak mereka,” jelasnya.
Program penanganan stunting di Polman juga mendapat dukungan penuh dari tenaga kesehatan, termasuk dokter spesialis anak yang tergabung dalam Asosiasi Stunting Sulawesi Barat (ASU Sulbar). Rumah Sakit Umum Wonomulyo kini diusulkan menjadi pusat rujukan stunting.
“Di Desa Baka-Baka, kepala desa sudah memulai inisiatif menyediakan susu untuk anak stunting melalui kerja sama dengan kepala puskesmas. Ini model kolaborasi yang ingin kami kembangkan,” tambah Agusniah.
Pemkab Polman berharap semua pihak, termasuk pemerintah desa, sektor swasta, dan masyarakat, dapat bersinergi mendukung program ini. Penyediaan fasilitas seperti susu formula khusus stunting dan air bersih menjadi salah satu prioritas.
“Kami optimis bahwa melalui sinergi ini, angka stunting di Polman dapat terus ditekan. Generasi masa depan Polman harus tumbuh sehat dan berkualitas,” pungkasnya.