Polman, Delik Sulbar.com_ Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) terus berupaya mencari solusi atas permasalahan penumpukan sampah yang meresahkan warga.
Salah satu langkah yang diutamakan oleh DLHK adalah pendekatan persuasif, dengan tujuan menghindari konflik dan menciptakan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
Kepala DLHK Polman, Jumadil, menegaskan bahwa pihaknya lebih memilih jalan dialog dan komunikasi intensif daripada mengambil langkah represif.
“Pendekatan persuasif ini kami lakukan karena kami percaya bahwa solusi terbaik lahir dari kerjasama dan pemahaman bersama. Kami terus berdialog dengan warga, terutama di daerah yang paling terdampak, seperti Laliko dan Paku, untuk menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak,” ungkap Jumadil saat dikonfirmasi, Selasa (17/9/2024).
Langkah ini dinilai lebih efektif karena mampu meredam gejolak di masyarakat yang sempat meluapkan kekecewaannya dengan membakar sampah. DLHK juga berencana mengaktifkan kembali program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, seperti Sistem Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (SP3R), yang sempat terhenti.
Selain itu, Jumadil menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin memperparah situasi dengan menggunakan pendekatan keras.
“Kami selalu mengedepankan pendekatan kekeluargaan dan silaturahmi, karena kami sadar bahwa masalah lingkungan ini adalah masalah bersama. Tidak ada yang diuntungkan jika konflik semakin memanas,” tambahnya.
DLHK berharap melalui pendekatan persuasif ini, warga akan lebih memahami tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah, sekaligus bersedia bekerjasama dalam mencari solusi yang berkelanjutan.
“Kami yakin, dengan komunikasi yang baik, kita bisa menemukan jalan keluar yang membawa manfaat jangka panjang bagi semua pihak,” tutup Jumadil.
Pendekatan persuasif ini menjadi harapan baru bagi DLHK Polman dalam mengatasi masalah sampah, dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses penyelesaian.