Bebas: Jalankan Kampanye dengan Etika dan Kedewasaan Politik

Polman, Andi Bebas Manggazali, Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Polewali Mandar, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga kondusivitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Ia mengajak semua pihak untuk berkomitmen menghadirkan Pilkada yang sejuk, aman, dan damai.

Bacaan Lainnya

Bebas menekankan pentingnya menghormati setiap pilihan politik masyarakat, dengan cara menjaga etika dalam kampanye serta menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan atau provokatif.

“Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjalankan kampanye dengan etika yang baik, mengedepankan diskusi konstruktif, dan menjauhi fitnah serta provokasi,” ujar Bebas, Jumat, 6 September 2024.

Bebas menegaskan, partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan suasana yang damai adalah kunci keberhasilan demokrasi yang sehat.

Menurutnya, kompetisi politik seharusnya bukan ajang untuk permusuhan, melainkan sebuah proses memilih pemimpin yang terbaik dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

“Suasana Pilkada yang damai akan menghasilkan pemimpin yang diterima dan dihargai oleh semua pihak. Itu yang harus kita wujudkan bersama,” tambahnya.

Menanggapi serangan fitnah yang kerap diterimanya di media sosial, Bebas bersikap tenang dan bijak. Menurutnya, dalam politik, hal semacam itu sudah lazim terjadi, namun ia berharap pendukungnya, terutama tim pemenangan BESTI (Bebas-Siti), tidak terprovokasi atau ikut menyebarkan hal-hal negatif.

“Fitnah itu biasa dalam politik, tetapi saya tegaskan kepada tim kami, jangan sampai terpancing. Kita harus tetap menjaga integritas dan tidak melakukan hal yang sama,” katanya.

Bebas juga mengingatkan dampak moral dari tindakan menyebarkan fitnah. “Jika terus memfitnah, akhirnya yang rugi adalah kita sendiri. Amalan kita habis, sementara orang yang difitnah malah mendapatkan pahala. Mari berkompetisi secara sehat, tanpa saling mencoreng satu sama lain,” tegasnya.

Ia pun menutup dengan pesan kuat, bahwa Pilkada ini bukanlah pertarungan kebencian, melainkan sebuah proses demokrasi untuk menemukan pemimpin terbaik yang akan membangun daerah ke arah yang lebih baik.

“Jadikan Pilkada ini sebagai ajang yang damai, penuh kedewasaan, dan beretika. Mari kita hindari saling fitnah dan fokus pada upaya memenangkan hati rakyat secara terhormat,” pungkas Bebas. (Rls)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *